Bolmong
City,JAKARTA - Sambil
menunggu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan polisi, PT
Pertamina juga mengusut identitas supir tanki pembawa BBM jenis premium, yang
saat ini masih dalam perawatan insentif di rumah sakit akibat luka bakar.
Sebelumnya beredar kabar bahwa supir pembawa tanki BBM itu merupakan supir
tembak alias tidak resmi.
"Apakah supir itu pegawai Pertamina atau bukan
atau hanya supir rekanannya Pertamina yang menggantikan saat itu. Dan kalaupun
dia rekanan, apakah perusahaan (supir) itu reputasinya baik atau tidak?,"
beber Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan usai memberikan
kuliah umum pada ESQ Business di Menara 165, TB Simatupang, Jakarta, Selasa
(10/12).
Tak sampai di situ, perseroan juga mencari tahu
tentang standar operating procedures (SOP) perusahaan sang supir.
"Perusahaan supir itu punya SOP atau tidak, kalau tidak punya SOP berarti
Pertamina harus ganti perusahaan untuk tidak merekrut supir dari perusahaan itu
lagi," saut dia.
Dari insiden itu, Dahlan menarik kesimpulan bahwa
supir tanki tersebut tidak waspada saat melintas di pelintasan. "Intinya
ada supir yang enggak waspada," sebutnya.
Dahlan Iskan juga mengkhawatirkan jika nanti sang
supir malang itu dinyatakan bersalah dan lantas menyeret Dirut Pertamina Karen
Agustiawan juga ikut dinyatakan bersalah.
"Tapi kalau nanti supir itu salah, apakah Dirut
Pertamina juga ikut salah?. Ya masa begitu, kalau begitu nanti lama kelamaan
Obama juga bisa ikut disalahkan," pungkas Dahlan.